Pengertian
Motivasi
Ada beberapa macam devinisi motivasi yang di kemukakan oleh para ahli yakni: Motivasi bahasa latin nya MOVERE: menggerakkan, suatu energy penggerak, pengarah, dan memperkuat tingkah laku.[1]Motivasi sebagai bahan bakar dalam beroperasinya mesin.[2]Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, Pbahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi Dalam oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar, Maslow (1945) dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai kebutuhan, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut (Maslow, 1954).Dalam implikasinya pada dunia belajar, siswa atau pelajar yang lapar tidak akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Setelah kebutuhan yang bersifat fisik terpenuhi, maka meningkat pada kebutuhan tingkat berikutnya adalah rasa aman. Sebagai contoh adalah seorang siswa yang merasa terancam atau dikucilkan baik oleh siswa lain mapun gurunya, maka ia tidak akan termotivasi dengan baik dalam belajar. Ada kebutuhan yang disebut harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa dipentingkan dan dihargai. Seseorang siswa yang telah terpenuhi kebutuhan harga dirinya, maka dia akan percaya diri, merasa berharga, marasa kuat, merasa mampu/bisa, merasa berguna dalam didupnya. Kebutuhan yang paling utama atau tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara individu terpenuhi maka akan merasa bebas untuk menampilkan seluruh potensinya secara penuh. Dasarnya untuk mengaktualisasikan sendiri meliputi kebutuhan menjadi tahu, mengerti untuk memuaskan aspek-aspek kognitif yang paling mendasar.B. Jenis-Jenis Motivasi1. Motivasi intrinsikYang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.Tak seorangpun dan tak satu bendapun yang mempengaruhi kita, jika kita tak mengijinkan dan kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kehidupan kita sekarang. Sebuah awal yang keliru hingga saat ini kita masih menuntut orang lain memotivasi kita. Tak seorang bertanggung jawab ats timbul tenggelamnya motivsi dalam diri kita, Melainkan diri kita sendiri. Ceramah para motivator yang berapi api , program pelatihan yang menggairahkan, pernyataan visi yang penuh kalimat indah. Semua itu adalah usaha untuk mengetuk pintu hati kita.2. Motivasi ekstrinsikdanYang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu. (Tabrani, 1992: 120).[3]C. Bagaimana cara Menumbuhkan Motivasi pada PelajarLalu bagaimanakan cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar mereka memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, khususnya bagi mereka yang memiliki motivasi rendah dalam berprestasi. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar.2. Hadiah.Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid, sebab merasa dihargai karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.3. Saingan/kompetisi.Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.4. Pujian.Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.5. Hukuman.Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa.6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa lainnya. Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak didiknya. Ingat ini bukan hanya tugas guru bimbingan konseling (BK) saja, tapi merupakan kewajiban setiap guru, sebagai orang yang telah dipercaya orang tua siswa untuk mendidik anak mereka.[4]7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.Ajarkan kepada siswa cara belajar yang baik, entah itu ketika siswa belajar sendiri maupun secara kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan untuk lebih termotivasi dalam mengulan-ulang pelajaran ataupun menambah pemahaman dengan buku-buku yang mendukung.8. Menggunakan metode yang bervariasi.Guru hendaknya memilih metode belajar yang tepat dan berfariasi, yang bisa membangkitkan semangat siswa, yang tidak membuat siswa merasa jenuh, dan yang tak kalah penting adalah bisa menampung semua kepentingan siswa. Sperti Cooperative Learning, Contectual Teaching & Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM, mapun yang lainnya. Karena siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Ada siswa yang hanya butuh 5 menit untuk memahami suatu materi, tapi ada siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia bisa mencerna materi. Itu contoh mudahnya. Semakin banyak metode mengajar yang dikuasai oleh seorang guru, maka ia akan semakin berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa.9. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Baik itu media visual maupun audio visual artinya kita dapat meningkatkan kemampuan dengan motivasi melalui keleluasaan pemakai teknologi. Memungkin para peserta didik yang qita harap mampu terinsiprasi lewat media teknologi.10 Sifat Yang Dimiliki Seorang PemimpinMotivasi dan Inspirasi Sukses :
Seorang pemimpin adalah orang yang menjadi panutan. Disamping itu ada yang paling khas dari seorang pemimpin yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan. Maka sering disebut seorang pemimpin itu adalah Decision maker (pengambil keputusan). Namun dari semua itu, sifat seorang pemimpin dapat dilihat dalam 10 hal yang terwujud dalam tindakan sehari-hari, yaitu :
Visioner
Pemimpin harus mempunyai visi atau pemahaman yang jelas tentang mau dibawa ke mana perusahaan(organisasinya) dan memiliki strategi yang jelas untuk mencapainya.
Berkomunikasi dengan baik
Pemimpin yang baik dapat memastikan pesan yang disampaikannya diterima oleh setiap orang dalam organisasinya dengan persepsi yang sama dan jelas.
Bersahabat dan membumi
Kemampuan untuk menjadi teman yang menyenangkan dapat membantu seorang pemimpin untuk membangun relasi dan mengembangkan semangat tim yang baik.
Membuat orang lain melakukannya
Seorang pemimpin yang baik mampu mendorong orang lain untuk melakukan tugasnya, dan bukan melakukan sendiri semua tugas-tugas itu.
Paham tentang bidang yang digeluti
Tidak hanya sekedar visioner dengan strategi dan arah yang jelas, pemimpin yang baik harus memahami seluk beluk, kekurangan dan kelebihan, risiko serta segala hal tentang bidang yang digeluti.
Jadi panutan
Pemimpin harus berada di garda terdepan dan memberikan pengaruh yang baik bagi perusahaan dan bawahannya. Dalam segala hal dirinya mampu menjadi teladan.
Mudah untuk dinilai
Berubah-ubah sikap untuk menyamarkan citra diri yang sesungguhnya, bukanlah sikap seorang pemimpin yang baik. Seorang pemimpin mengambil sikap yang jelas tentang bagaimana dia akan mendengarkan, menyampaikan sesuatu, melihat dan menilai sesuatu, serta konsisten dengan sikapnya itu.
Memiliki kharisma
Beriringan dengan citra dan kemampuan berkomunikasi yang baik, pemimpin yang baik memiliki sesuatu yang istimewa di dalam dirinya yang membuat orang lain pun merasakannya.
Sangat tekun
Tidak cukup hanya punya skill, pemimpin yang baik sangat tekun dalam pencapaian tujuan dan visi yang telah ditetapkan. Pemimpin bisa sangat kejam untuk itu, namun pemimpin yang baik melakukannya dengan cara yang sangat bersahabat.
Penuh semangat
Seorang pemimpin yang baik harus membawa energi yang sangat besar bagi bawahannya, dan selalu mempunyai semangat yang senantiasa dikobarkan dalam setiap tugas yang diberikan, dalam setiap bidang yang ditangani kapanpun dan dimanapun.
Apakah itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi1. Organisasi Menurut StonerOrganisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.2. Organisasi Menurut James D. MooneyOrganisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.3. Organisasi Menurut Chester I. BernardOrganisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.Desain dan struktur organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.- Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis costumer- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar efektif dan efisien- Sentralisasi dan DesentralisasiSentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaanDesentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Pengertian Struktur dan Desain Organisasi
Perusahaan yang menganut manajemen modern selalu berdasarkan pada fungsi-fungsi antara lain : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar usahanya dapat dikelola dengan baik dan tujuan yang dimaksud dapat dicapai, adalah meliputi aspek-aspek manajemen sebagai berikut:
a. Manajemen Bahan Baku
Pengadaan bahan baku dan bahan pembantu untuk pakan ternak diusahakan dari lokasi yang dekat dengan lokasi feedlot, sehingga biaya transportasi dan kemudahan pengangkutan dapat diperhitungkan secara efisien dan ekonomis. Pengadaan bahan baku disesuaikan dengan rencana dan pola produksi, sehingga dapat ditentukan sistem inventory yang baik dan teratur. Sedangkan untuk menjamin kelancaran proses produksi, persediaan minimal didasarkan pada persentase rata-rata produksi normal.
b. Manajemen Tenaga Kerja
Manajemen perusahaan direncanakan akan dikelola oleh tenaga-tenaga lokal yang cukup profesional dengan pendidikan minimal Sarjana Muda (D3) yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk tenaga kerja pelaksana akan diutamakan yang berpendidikan minimal SLTA ditambah dengan pengetahuan khusus yang pernah diikuti, sedangkan untuk tenaga buruh diusahakan minimal berpendidikan SD. Untuk menekan biaya recruitment pegawai, maka pengadaan tenaga kerja diusahakan dari daerah sekitar lokasi. Hal ini bertujuan membuka kesempatan kerja barn sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan warga di sekitar proyek.
Tindakan selanjutnya adalah memberikan pendidikan dan latihan terhadap personil sesuai dengan bidang/fungsi-fungsi yang ada untuk memperlancar jalannya usaha. Kemudian melakukan pembinaan untuk meningkatkan motivasi dan produktifitas karyawan.
c Manajemen Pemasaran
Pasaran produksi ditentukan dengan melihat sampai sejauh mana permintaan dan penawaran terhadap produk yang dihasilkan. Sedapat mungkin saluran distribusi yang ditempuh tidak terlalu lama untuk menghemat biaya transportasi dan efisiensi. Harga jual ditentukan dengan memperhitungkan biaya produksi dan pertimbangan faktor saingan usaha yang sejenis. Kemudian melaksanakan dan menepati jadwal pengiriman ternak kepada konsumen atau relasi lainnya.
Struktur
adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan
suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah
tujuan. Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.Struktur
organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompok- kan, dan
dikoordinasikan secara formal.Struktur organisasi ialah susunan
pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi.
Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
desain
organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses
penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan,
proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau
tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur
organisasi.
Keputusan Manajerial dan Tiga Dimensi Struktur Organisasi
a. Keputusan Manajerial
Pengambilan
keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan
kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik
merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena
keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi
menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1. Pembagian
kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager
membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang
tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara
ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat
prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada
individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma
komponen-komponen pekerjaan besar. Disamping itu, pembagian kerja
(spesialisasi) mengandung konsekuensi- konsekuensi pada perilaku para
karyawan, seperti menurunkan keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan,
menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton, mengakibatkan
tingkat keterkaitan karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi yng
mengarah kepada ketidakefisienan.
Contoh
: Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki
pekerjaan khusus seperti pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan,
melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak
(WP).Pendelegasian Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas ke
bawah dalam organisasi.
2. Pendelegasian
kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada
kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan.
Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager
professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3. Pembagian
Departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian
departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen
berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan
wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product
departementalization), berdasarkan pelanggan (customer
departementalization).
Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2. Pelayanan (Service) yang mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
3. Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4. Peralatan dapat diperinci, misal didalam kelompok produksi, menjadi Departemen pemotongan, perakitan dan pembungkusan.
5. Urutan angka (alpha-numerical) dapat digunakan dalam pelayanantelephone dimana nomor-nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu Departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam Departemen lain.
Semakin
besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan
tipe Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang
dikenal segabai desain organisasi campuran (hybird design) atau sering
juga disebutmixed departementation. Sebagai contoh, suatu perusahaan
industri besar mungkin diorganisasi menurut wilayah pada tingkat
horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi
atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan
fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin
merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam
merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat dijumpai
dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi
Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan
beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan
utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek
positif spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan
mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan
peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan
berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi
semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat
membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang,
memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau
lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada
direktur organisasi.
Departementasi wilayah. Bila
organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka
Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran
yang beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi
kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area
Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe
organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan-kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan
dengan kemungkinan kualitas lebih baik, koordinasi tugas lebih mudah
dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan, beban manajemen pusat
menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung
jawaban lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain:
kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan
terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya operasional
organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi
sumber daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan
konsistensi kebijaksanaan.
4. Rentang
Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini
merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur
organisasi.
b. Tiga Dimensi Struktur Organisasi
1.KOMPLEKSITAS
Kompleksitas adalah Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang ada di dalam sebuah organisasi. , mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk
di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah
tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana
unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
3 BENTUK DIFERENSIASI :
Diferensiasi Horisontal,
merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan
orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan dan
tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal,
merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan yang terdapat
diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah, makin
besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit
mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta
makin sukar bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial,
merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan personalia
sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat
sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertical, artinya adalah
mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis.
Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah dan jarak.
2.FORMALISASI
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi
merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu
distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka
pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa
yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus
melakukannya.Dengan demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang
standarisasi.Formalisasi akan diukur dengan
menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai
kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya,
melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika
kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan
tertulis organisasi.
Manajemen Perusahaan
Organisasi dikenal sebagai alat bagi
manajemen untuk mencapai tujuan. Manajemen FMP. padà hakekatnya berarti
proses pelaksanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Untuk itu
manajemen perusahaan sedapat mungkin menganut fungsi-fungsi manajemen
baik yang bersifat organik dan fungsional.
Perusahaan yang menganut manajemen modern selalu berdasarkan pada fungsi-fungsi antara lain : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar usahanya dapat dikelola dengan baik dan tujuan yang dimaksud dapat dicapai, adalah meliputi aspek-aspek manajemen sebagai berikut:
a. Manajemen Bahan Baku
Pengadaan bahan baku dan bahan pembantu untuk pakan ternak diusahakan dari lokasi yang dekat dengan lokasi feedlot, sehingga biaya transportasi dan kemudahan pengangkutan dapat diperhitungkan secara efisien dan ekonomis. Pengadaan bahan baku disesuaikan dengan rencana dan pola produksi, sehingga dapat ditentukan sistem inventory yang baik dan teratur. Sedangkan untuk menjamin kelancaran proses produksi, persediaan minimal didasarkan pada persentase rata-rata produksi normal.
b. Manajemen Tenaga Kerja
Manajemen perusahaan direncanakan akan dikelola oleh tenaga-tenaga lokal yang cukup profesional dengan pendidikan minimal Sarjana Muda (D3) yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk tenaga kerja pelaksana akan diutamakan yang berpendidikan minimal SLTA ditambah dengan pengetahuan khusus yang pernah diikuti, sedangkan untuk tenaga buruh diusahakan minimal berpendidikan SD. Untuk menekan biaya recruitment pegawai, maka pengadaan tenaga kerja diusahakan dari daerah sekitar lokasi. Hal ini bertujuan membuka kesempatan kerja barn sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan warga di sekitar proyek.
Tindakan selanjutnya adalah memberikan pendidikan dan latihan terhadap personil sesuai dengan bidang/fungsi-fungsi yang ada untuk memperlancar jalannya usaha. Kemudian melakukan pembinaan untuk meningkatkan motivasi dan produktifitas karyawan.
c Manajemen Pemasaran
Pasaran produksi ditentukan dengan melihat sampai sejauh mana permintaan dan penawaran terhadap produk yang dihasilkan. Sedapat mungkin saluran distribusi yang ditempuh tidak terlalu lama untuk menghemat biaya transportasi dan efisiensi. Harga jual ditentukan dengan memperhitungkan biaya produksi dan pertimbangan faktor saingan usaha yang sejenis. Kemudian melaksanakan dan menepati jadwal pengiriman ternak kepada konsumen atau relasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ngalim
Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.
Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.
www.facebook.com/Motivasi.Inspirasi.Sukses